10 Ular Paling Berbisa di Dunia

1. Ular Fierce atau Inland Taipan



 
Ular ini memiliki bisa paling beracun dari seluruh spesies ular berhabitat di darat. Untuk satu gigitan adalah 110mg, cukup untuk membunuh sekitar 100 manusia, atau 250.000 tikus! Dengan LD/50 dari 0.03mg/kg, itu adalah 10 kali lebih berbisa seperti ular Mojave, dan 50 kali lebih dari Cobra umum. Untungnya, Inland Taipan tidak terlalu agresif dan jarang ditemui oleh manusia di alam liar. Tidak ada korban jiwa yang pernah terekam, meskipun berpotensi bisa membunuh manusia dewasa dalam kurun waktu 45 menit.


2. Ular Coklat Timur ( Eastern Brown )




Ular eastern brown memiliki habitat di Australia bagian Tengah. Ular ini dapat bergerak cepat, agresif dalam kondisi tertentu, bertarung dengan lawannya, dan dapat berulang kali menyerang lawan atau mangsanya.
Eastern brown memiliki bisa berupa racun saraf dan dapat menggumpalkan darah. Dengan bisa tersebut, gigitan seekor eastern brown yang masih remaja bahkan dapat mengakibatkan kematian bagi manusia. Bisa sebanyak 2 mg cukup untuk mengakhiri kehidupan seorang manusia dewasa. Untungnya, kasus gigitan (serangan) eastern brown terhadap manusia sangat jarang terjadi. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan eatern brown yang hanya bereaksi terhadap gerakan dan cenderung tidak menyerang manusia.





Nama ilmiahnya Bungarus candidus. Ia bisa tumbuh hingga panjangnya 1.6 meter. Struktur racunnya berbeda dengan ular-ular lain. Ia termasuk hewan nocturnal yang berburu pada malam hari dan tidak menyukai sinarmatahari. Ia lebih suka tinggal di dekat air dan hanya menyerang untuk melindungi diri. Ular Krait Biru ini banyak ditemukan di Indonesia dan negara lain khususnya Asia Tenggara. Mereka memangsa ular lain atau bahkan dari golongannya sendiri. Krait Biru berkembang biak dengan pesat, mereka mencari mangsa di saat gelap atau malam hari. Racun dalam bisanya adalah neurotoksin, 16 kali lebih kuat daripada bisa seorang Cobra. Dengan cepat menginduksi yang menyebabkan kelumpuhan otot dengan mencegah kemampuan ujung saraf untuk mengirim pesan ke saraf berikutnya. Hal ini diikuti dengan sebuah periode eksitasi lebih besar (kram, tremor, kejang), yang akhirnya berujung pada kelumpuhan. Untunya, sifat dari ular ini adalah pemalu, mereka lebih banyak bersembunyi daripada melawan.

4. Taipan
 
 
 
Bernama ilmiah Oxyuranus scutellatus. Ditemukan di Australia dan Papua Nugini. Ia lebih suka hidup di bawah batang pohon yang sudah tumbang dan di akar pepohonan. Ia memiliki taring terpanjang di antara ular Australia yang lain dan memiliki bisa yang sangat kuat. Panjangnya dapat mencapai 12 kaki. Ia memakan bandicoot, burung, hewan pengerat dan tikus.Bisa yang disengatkan Taipan bisa membunuh lebih dari 12.ooo marmut. Bisa Taipan dapat menggumpalan darah korban, menghalangi arteri atau vena.

5. Mamba Hitam ( Black Mamba )
 
 


Ular ini adalah ular berbahaya dari Afrika. Menjadi ular tanah yang tercepat sekaligus mematikan di dunia, dengan kecepatan 20 km/jam. Gejala awal ketika disengat ular ini adalah rasa sakit di daerah gigitan, meskipun tidak separah seperti ular dengan hemotoxins. Korban kemudian mengalami kesemutan di mulut dan kaki, penglihatan ganda, visi terowongan, kebingungan, demam, air liur berlebihan (termasuk busa dari mulut dan hidung) dan kurangnya kontrol otot. Jika korban tidak menerima perawatan medis, gejala dengan cepat berkembang menjadi sakit perut parah, mual dan muntah, pucat, syok, toksisitas nefrotoksisitas, cardio dan kelumpuhan. Akhirnya, korban mengalami kejang-kejang, serangan pada sistem pernapasan, koma dan kematian. Tanpa antivenin, tingkat kematian hampir 100%, di antara yang tertinggi dari semua ular berbisa. Tergantung pada sifat dari gigitan, kematian dapat hasil pada setiap waktu antara 15 menit dan 3 jam. Ular ini dapat menyerang dengan bisanya yang mematikan hingga 12 kali berturut-turut. Sebuah gigitan mampu membunuh 10-25 orang dewasa. Bisanya adalah racun saraf yang berefek cepat. gigitannya rata-rata menyuntikkan sekitar 100-200 mg racun. Jika racun mencapai pembuluh dara, 0,25 mg racun cukup untuk membunuh manusia.
 
6. Ular Harimau ( Tiger Snake )
 
 




Nama ilmiahnya Notechis scutatus.Ular ini dapat ditemukan di Australia. Ia hidup di dataran basah dan lingkungan dekat pantai. Makanannya tikus, burung, kadal, dan kodok. Ia melahirkan hingga 30 anak. Panjangnya dapat mencapai 2 meter lebih.Kematian akibat gigitan ular ini dapat terjadi dalam waktu 30 menit, tapi biasanya membutuhkan waktu 6-24 jam.Sebelum ditemukan antibisa, tingkat kematian akibat gigitan ular macan mencapai 60-70%. Gejala awal adalah rasa sakit lokal di kaki dan daerah leher, kesemutan, mati rasa dan berkeringat, diikuti oleh kesulitan bernapas dan kelumpuhan. Ular macan umumnya akan lari jika bertemu dengan orang, tetapi dapat menjadi agresif saat terpojok dan menyerang akurasi yang tepat. Dan sekali dia menyerang, Anda patut waspada karena sasarannya jarang meleset.

7. Kobra Filipina
 
 
 
Bisa dari Ular ini adalah yang paling mematikan dari semua spesies Kobra, dan mereka mampu menyemburkan bisanya sampai jarak 3 meter. Bisanya adalah racun saraf yang mempengaruhi fungsi jantung dan pernapasan, dan dapat menyebabkan kelumpuhan pernapasan dan kematian dalam 30 menit.Gigitannya sebenarnya hanya menyebabkan kerusakan minimal pada jaringan, namun racun sarafnya benar-benar fatal. Gejala awal biasanya sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, diare, pusing, pingsan dan kejang-kejang.

8. Viper 
 
 

Vipers dapat ditemukan di hampir semua belahan bumi, tetapi yang paling berbisa adalah Saw Scaled Viper dan the Chain Viper. Banyak ditemukan ular jenis ini di Timur Tengah dan Asia Tengah, khususnya India, Cina dan Asia Tenggara.Ular jenis ini adalah ular yang paling cepat marah, jika Anda membuatnya tidak senang, pastikan Anda untuk lari sekencang – kencangnya karena dia pasti akan dengan sigap mematuk Anda dengan bisanya yang mematikan. Vipers paling sering beraksi ketika malam, apalagi kalau hujan.

Sebagian besar spesies memiliki racun yang menyebabkan gejala yang dimulai dengan rasa sakit di tempat gigitan, segera diikuti dengan pembengkakan ekstrim pada daerah yang terkena. Perdarahan merupakan gejala umum, terutama dari gusi. Ada penurunan tekanan darah dan detak jantung. Muntah dan wajah bengkak terjadi pada sekitar sepertiga dari semua kasus. Sakit karena terkena gigitan bisa ini dapat berlangsung selama 2-4 minggu. Seringkali, puncak pembengkakan berkisar antara 48-72 jam, yang melibatkan anggota badan yang terkena. Perubahan warna dapat terjadi di seluruh daerah yang membengkak sebagai sel-sel darah merah dan kebocoran plasma ke dalam jaringan otot. Kematian dari septikemia, pernapasan atau kegagalan jantung dapat terjadi 1-14 hari pasca-gigitan, atau bahkan kemudian.
 
 
9. Death Adder 
 

 
Nama latinnya Acanthopis antarcticus. Ia ditemukan di semua penjuru Australia kecuali Tasmania dan Victoria. Ia bisa mempunyai keturunan hingga 20 ekor. Bentuknya lebar, ekornya mengecil, dan warnanya coklat atau orange kemerah-merahan. Ia tumbuh hingga panjangnya 1.5 meter.Sebuah gigitan bisa-nya menyebabkan kelumpuhan dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu 6 jam, karena kegagalan pernapasan. Gejala umumnya terlihat dalam kurun waktu 24-48 jam. Antivenin sangat berhasil dalam mengobati gigitan dari Death Adder, terutama karena perkembangan gejala relatif lambat, tapi sebelum perkembangannya, gigitan Death Adder memiliki tingkat kematian 50%. Death adder biasanya menyuntikkan sekitar 40-100 mg racun saraf. Sebuah gigitan dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian dalam jangka waktu 6 jam akibat kegagalan pernapasan. Pemberian antibisa yang cepat dapat mengobati gigitan Death adder.Keistimewaas lainnya, Death adder dapat mengambil ancang-ancang kemudian menyerang dan kembali lagi ancang-ancang hanya dalam waktu 0,13 detik. tentu ini membuatnya berpredikat sebagai ular dengan serangan tercepat di dunia.
 
 
10. Rattlesnake ( Ular Derik ) 
 
 
 
 
Rattlesnake adalah sekelompok ular berbisa dari marga Crotalus dan Sistrurus dari subfamili Crotalinae (“pit vipers”). Ada 32 spesies yang dikenal dari Rattlesnake, dengan subspesies antara 65-70 dan semua asli Amerika.

Rattlesnake hidup di beberapa habitat. Umumnya mereka memangsa hewan – hewan kecil seperti burung dan hewan pengerat. Mereka membunuh mereka dengan bisa, bukan dengan lilitan. Ular – ular berbisa mempunyai taring yang digunakan untuk menyuntikkan racun hemotoxic ke dalam tubuh mangsa. Racun tersebut kemudian masuk ke aliran darahnya, menghancurkan jaringan syaraf yang mengakibatkan pembengkakan dan pendarahan di dalam, sehingga dapat dengan seketika juga membunuh mangsa. Racunnya mampu menghancurkan jaringan dan organ tubuh serta menyebabkan gangguan pembekuan darah. Kesulitan bernapas, kelumpuhan, dan pendarahan yang terus-menerus merupakan gejala umum akibat gigitan ular ini. Jika tidak diobati, dapat berakibat fatal

Rattlesnake remaja lebih berbahaya daripada rattlesnake dewasa, karena remaja pada dasarnya masih bersifat labil sehingga belum bisa mengontrol jumlah bisa yang harus disuntikkan kepada mangsa.

0 comments:

Post a Comment